Pages

Wednesday, February 25, 2015

Sejarah Keris Omyang Jimbe

Keris Omyang Jimbe, nama suatu keris ini sangatlah di cari oleh beberapa kolektor benda antik, atau benda-benda bertuah. Bila dipandang dari wujudnya keris omyang jimbe ini terlihat biasa-biasa saja, dengan kata lain tak istimewa. Walau demikian keris ini memiliki kekuatan unik. keris ini populer dengan kekuatannya yang dapat membuat lancar rejeki serta dan keampuhannya untuk mensukseskan semua type usaha. Konon, Keris Omyang Jimbe banyak dicari lantaran bisa dipakai untuk mendatakangkan duit dari alam ghaib.

http://kerisomyangjimbe.com

Sebagian literatur kuno baik versus jawa perihal histori perkerisan (serat centhini) ataupun buku-buku yang di terbitkan oleh penjajah Belanda zaman dulu bahwa keris berdapur puthut kembar yang umum di sebut juga sebagai omyang jimbe mempunyai jenis versus. Walau sesungguhnya penamaan omyang jimbe kurang cocok, lantaran penamaan tersebut di ambillah dari nama seseorang empu bernama omyang yang hidup di zaman kerajaan pajang. Tetapi penamaan itu telah punya kebiasaan di kelompok orang-orang hingga penamaan dapur puthut kembar jadi sangatlah akrab di sebut juga sebagai keris omyang jimbe. Tetapi sesungguhnya terdapat banyak keutamaan dari keris yang umum di sebut omyang ini, salah satunya Omyang jimbe, Omyang Tagih, Omyang Lebih Beras, Omyang Cungpet (pemadam listrik) , Omyang Darah serta Omyang Kera Nadah (sisi gandhik bentuk kera kembar bukanlah puthut kembar) konon pusaka yang satu ini termasuk juga kelompok langka.

 http://solusi-asmara.com/Keris " Omyang " versus buatan Empu Omyang (Masa Pajang) mempunyai ganja yang datar termasuk ganja wuwung. Bagaimanakah dengan yang di kenal orang-orang dengan " omyang jimbe " (yang di kenal mempunyai isoteri (tuah) membuat perlindungan harta pemiliknya serta mempermudah menagih hutang, bahkan juga sebagian keris omyang bisa di gunakan hingga menarik dana ghaib. Serta apakah tiap-tiap keris " Omyang " sepuh seluruhnya di buat oleh Empu Omyang yang hidup di masa Pajang? jawabannya pasti tak. Sekali lagi hal itu yaitu kekeliruan persepsi perihal keris ber dapur puthut kembar ini yang telah terlanjur beredar di kelompok orang-orang.

Di samping itu Garapan Mpu Omyang juga mempunyai ciri dibagian Pesi, yakni berlubang seperti lubang jarum. Berdasar pada buku versus belanda Omyang yang asli cuma ber pamor, wos wutah, wengkon, toyo membeg, lawe saukel serta kelengan, tetapi bersamaan perkembangan zaman keris ini banyak dikembangkan jadi berpamor lain yang lebih indah lagi. Terutama semakin banyak pada keris kamardhikan (keris yang di buat sesudah zaman kemerdekaan) .

Empu Omyang yaitu anak Empu Supa (Sepuh) dari masa Majapahit. Ki Omyang juga dimaksud Ki Tundhung Kudus. Dimaksud sekian lantaran pada saat mengabdi pada Raja Pajang ia diusir dari keraton dikarenakan difitnah oleh rekannya Empu Cublak. Di Kudus pembuat keris ini tak lama, lalu ia mengabdi ke kerajaan Mataram, bahkan juga dia diangkat jadi pemimpin beberapa empu, serta di beri gelar Ki Supa Anom atau lebih populer dimaksud Ki Nom.

Karya Empu Omyang banyak diakui orang-orang bila dipakai untuk mengkreditkan duit bakal untungkan. Yang berhutang senantiasa bakal risih lantaran diganggu oleh dhemit serta thuyul yang bercokol didalam keris Omyang itu. Keris Omyang ditandai dengan sisi sor-sorannya yang mbekel (buncit) seperti perut Bethara Narada atau ngedhe lantaran luknya jalan kekiri, tak kekanan seperti lazimnya. Tetapi menurut ahli tayuh keris R. Oesodo, keris Omyang tidak selamanya ngedhe. Ada pula keris Omyang yang berluk umum bahkan juga ada pula yang berdapur lurus.


Biasanya keris tangguh Pajang mempunyai besi mentah, berkesan kurang tempaan Pamornya mubyar (menyala) putih seperti perak. Baja tengah bila berluk, kelokannya tampak rapat (kekar) . Ganja biasanya besar. Sirah cecak juga besar. Tantingannya agak berat, lebih berat dari keris-keris Mataram. Terkecuali Omyang di masa Pajang juga di kenal Empu Cublak, Empu Wonogati, Empu Surawangan, Empu Joko Puthut serta Empu Pengasih. Pembuat keris yang dimaksud paling akhir ini ditandai dengan karyanya yg tidak berpamor.